Beranda | Artikel
Nasehat Untuk Para Pengajar
Sabtu, 17 Februari 2024

NASEHAT UNTUK PARA PENGAJAR

Duhai para guru, laki dan perempuan. Sesungguhnya telah shahih dalam sebuah hadits, dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ [رواه الترمذي]

Sesungguhnya Allah, para malaikat serta seluruh penduduk langit dan bumi sampai kiranya semut didalam sarangnya dan ikan di lautan, mereka semua bershalawat (mendo’akan) kepada orang yang mengajari manusia kebaikan“. HR Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-AlBani.

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا  [رواه مسلم و أبو داود والترمذي وابن ماجه].

Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala semisal pahala orang yang mengikuti petunjuk tersebut tanpa dikurangi pahala mereka sedikitpun”. HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Dan saya mempunyai perasaan bahwa engkau wahai para pendidik, baik laki maupun perempuan, adalah bagian dari para pengajar kebaikan kepada manusia. Dan termasuk dari kalangan orang yang mengajak kepada petunjuk. Kalian rela duduk menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan, berhari-hari, berbulan, berpuluh-puluh tahun bersama anak-anak kaum muslimin.

Semoga Allah merahmati Abdullah bin Mubarak, dimana beliau pernah mengatakan: ‘Kami dengan keberadaan yang kurang sekali dengan adab, sangat membutuhkan pada ilmu yang banyak‘.

Dan cara terbaik, dan mudah serta bagus yang aku ketahui di dalam mendidik orang adalah dengan bersikap tawadhu (rendah diri) dibarengi dengan seni dalam cara bergaul dan berakhlak yang luhur bersama para murid. Namun, hal itu tidak mudah melainkan bagi orang yang telah dikarunia ikhlas oleh Allah Ta’ala di dalam ilmu dan amalnya. Maka kita memohon kepada Allah yang Maha Pemurah untuk mendapat keutamaanNya.

Menghargai murid, mengesankan kecintaan yang besar pada mereka, serta tanggap dan memiliki kesungguhan dalam menangani kesulitan, problematika, serta kesedihan yang mereka alami, dengan memberi toleransi terhadap kesalahan yang tidak disengaja, tersenyum, sabar, lembut didalam mengarahkan, didukung dengan pembawaan ilmu yang kuat. Maka ini semua merupakan bagian tanda dari tanda-tanda suksesnya pribadi seorang pendidik.

Adapun kasar, tertutup, tidak terbuka, enggan untuk diskusi, serta ngotot pada pendapatnya, dan tidak mau mengalah, dengan dalih untuk menjaga kewibawaan pribadinya dihadapan para murid maka itu merupakan pemahaman keliru yang tidak menambah tanah melainkan kotornya.

Ingatlah, sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut yang mencintai kelembutan, dan memberikan kepada sikap lemah lembut apa yang tidak diberikan kepada sikap kasar, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang ada pada shahih Muslim.

Duhai para pendidik, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits yang shahih:

قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ  [رواه مسلم]

Barangsiapa yang terhalangi dari sikap lemah lembut maka dirinya terhalangi dari kebaikan semuanya“. HR Muslim.

Hati para murid yang setiap harinya duduk dihadapanmu, betapapun sampai pada tingkatan lalai dan kering, namun, ia tetap butuh pada yang namanya sikap lemah lembut dan kasih sayang. Maka sesungguhnya bersikap lemah lembut, berakhlak yang baik, bijak dalam bertutur, dibarengi kalimat yang menyentuh, itu semua bisa menjadi kunci pembuka yang menakjubkan didalam mengambil hati orang dan mengarahkan mereka.

Akan tetapi, berapa banyakpun ibroh yang telah diberikan –maka selalu saya katakan satu kali, tiga sampai sepuluh- semuanya ada pada keikhlasan kepada Allah Ta’ala, sehingga barangsiapa yang telah mendapatkan maka ia akan mendapatkan kebaikan yang sangat banyak. Seperti diucapkan dalam sebuah ungkapan; ‘Tidak sama orang yang menangis karena keinginan sendiri dengan orang yang menangis karena dibayar‘. Dan Orang yang cerdas cukup hanya dengan isyarat.

[Disalin dari طريقنا إلى القلوب  (edisi Indonesia : Lorong Hati). Penulis Syaikh Ibrahim bin Abdullah ad-Duwaisyi  Penerjemah Abu Umamah Arif Hidayatullah, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad . Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/99065-nasehat-untuk-para-pengajar.html